IKLAN

Free Website Hosting

Sabtu, 28 Maret 2009

UPAYA MENGASINGKAN ISLAM ( ISLAMOPHOBIA )

“ Muslim fundamentalism is at least as dangerous as Communism once was. Please do not underestimate this risk..... at the conclusion of this age it is a serious threat, because it represent terrosim, religious fanatism and exploitation of social and economic justice. “ ( A TV interview reported by Inter Press Service, 18 February 1995).


Itu adalah ucapan Will Claes, mantan Sekjen Nato yang merefleksikan kekhawatiran ( baca : ketakutan ) Barat terhadap Islam dan kaum Muslim. Jauh – jauh hari, sebelum peristiwa 911 ( peruntuhan gedung WTC pada tahun 2001 ) Will Claes telah menyamakan kaum Muslim yang berpegang teguh pada agamanya sebagai teroris. Dia juga mewanti – wanti bahwa kaum Muslim fundamentalis – demikian dia menyebut kaum Muslim yang teguh pada ajaran Islam – jauh lebih berbahaya daripada pengikut komunis sehingga jangan di anggap remeh !
Ketakutan terhadap Islam sudah ada sejak Perang Salib meletus; disusul dengan era penjajahan Barat atas negeri – negeri Muslim hingga berakhirnya masa Kekhalifahan Islam yang terakhir ( tahun 1924 ). Selama kurun waktu itu pula terbentuk Islamophobia ( ketakutan pada Islam ) yang sengaja diciptakan Barat untuk mendeskriditkan kaum Muslim, mengisolasi mereka dan membuangnya sebagai sampah peradaban. Jika dulu kaum Muslim mereka cap dengan stempel terbelakang, barbar, tidak berpikiran maju / produktif, jorok dan lain – lain maka sekarang mereka mencap kaum Muslim yang berpegang teguh dengan ajaran Islam dengan label teroris, ekstremis, fundamentalis dan sejenisnya.
Islamophobia adalah hasil samping dari benturan peradaban antara peradaban Islam dan peradaban Barat. Barat menggunakan segala cara untuk memojokkan Islam dan kaum Muslim. Peradaban Barat tidak akan mampu bertahan hidup di atas kakinyasendiri, kecuali dengan melakukan invasi, kolonisasi, eksploitasi dan imperialisasi. Hanya dengan itu Barat bisa mereguk energi yang dimiliki bangsa – bangsa lain yang kaya tanpa harus mengeluarkan ‘ keringat ‘. Peradaban Barat tidak mampu mencukupi kebutuhan akal dan hawa nafsu masyarakatnya yang hedonis-materialistis, sehingga imperialisme ( penjajahan ) menjadi sesuatu yang niscaya bagi mereka, bahkan merupakan ciri khas dari ideologi Kapitalisme. Peradaban Barat bagaikan benalu bagi umat manusia. Ia tidak bisa hidup, kecuali dengan mengganggu dan menggerogoti peradaban lain. Karena itu, tidak mengherankan jika kita menyaksikan keberadaan peradaban Barat sepanjang sejarah umat manusia hanya menyisakan penderitaan, kesengsaraan dan kezaliman. Amerika Serikat saja, selama periode seratus tahun terakhir, telah melakukan invasi lebih dari 100 kali ke negara – negara lain. Tidak salah jika AS dan sekutunya dikategorikan sebagai trouble maker ( si pembuat keonaran ), karena dengan cara begitulah dia hidup.
Sementara itu, kaum Muslim sebagai sebuah peradaban juga berhak untuk hidup. Oleh karena itu, wajar jika mereka berpegang teguh dan menaati ajaran agamanya serta menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan Rasul_Nya. Apabila negeri – negeri mereka diancam, diserang, dieksploitasi dan dijajah; rakyat mereka disakiti, diusir, dianiaya dan dibantai; rumah dan harta mereka hancur karena pendudukan Barat dan sukutunya; maka wajar pula jika mereka melawan, membalas dan mengusir musuh – musuh mereka dari negeri – negeri mereka. Hal itu dilakukan oleh kaum Muslim terhadap peradaban Barat yang menodai kesucian negeri – negeri kaum Muslim, mencoreng kehormatan Islam, dan secara terang – terangan menghina Islam dan kaum Muslim. Sungguh sangat tragis ! Pada masa kita hidup sekarang ini, orang – orang yang memegang teguh agamanya, mengejar keridhaan Allah SWT.., dan konsisten mengikuti petunjuk dan manhaj Nabi SAW, dihina dan dilecehkan dengan kata – kata menjijikan, yaitu “ Teroris “ ! Sebaliknya, teroris sejati dielu – elukan bak pahlawan pembela kebenaran.
Begitulah yang terjadi saat ini, propaganda ‘ war on terror ‘ yang diserukan AS beserta sekutunya pada hakikatnya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslim. Itu merupakan bagian dari sejarah panjang perang peradaban Barat terhadap peradaban Islam. Dengan propaganda tersebut AS berhasil ‘ menyihir seluruh dunia ‘ guna mengikuti jejaknya, menciptakan ketakutan terhadap Islam; Islamophobia. Propaganda perang melawan teror telah melupakan begitu saja invasi AS ke Afganistan dan Irak. Seakan – akan penduduk AS itu adalah sesuatu yang ringan.
Barat sangat paham bahwa musuh terberatnya hanyalah Islam dan kaum Muslim. Untuk menghancurkannya, Barat sendiri tidak akan mampu. Oleh karena itu, Barat merangkul seluruh dunia, termasuk para penguasa Muslim yang menjadi kaki tangannya; kaum intelektual Muslim yang dibina oleh mereka; para ulama yang cinta dunia dan tidak takut kepada Allah; serta mayoritas masyarakat manusia yang kondisinya bodoh sehingga mudah dibodohi. Semuanya digalang untuk memojokkan Islam, mengasingkan orang – orang Islam yang memegang teguh ajarannya, dan menyingkirkan kaum Muslim yang melawannya. Akibatnya, ajaran Islam menjadi sesuatu yang asing. Orang – orang yang menaati Allah SWT dan megikuti Sunnah Nabi-Nya bagaikan orang asing di hadapan masyarakatnya. Benarlah sabda Rasulullah SAW :
“ Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti semula. Berbahagialah orang – orang yang terasing “. (HR Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi yang pingin berbagi ilmu tentang bisnis internet silahkan atau yang mo share pendapat tentang masalah islami.